Senin, 14 Desember 2009

7B KUNCI SUKSES

1. Beribadah dengan benar dan Istiqomah (Ibadah di Masjid dan Tahajjud)
2. Berakhlak Terpuji. Akhlak = respon spontan terhadap kejadian
3. Belajar dan berlatih tiada henti
4. Bekerja dengan Keras, Cerdas, Ikhlas, dan Tuntas
5. Bersahaja dalam hidup / Proporsional
6. Bantu Sesama - SEDEKAH
7. Bersihkan Hati Selalu. Hindari Sombong, Dengki, Riya (SDR)

Sabtu, 21 November 2009

Minder dan Self Esteem Oleh: fatihsyuhud.com

Minder dan Self Esteem

Oleh: fatihsyuhud.com

Minder, semua orang tahu maknanya, adalah sikap yg
manusiawi. Semua orang memiliki sikap dan perasaan ini
dg level yg berbeda. Minder adalah manusiawi, akan
tetapi menjadi tidak manusiawi lagi ketika kita tidak
berusaha untuk menghilangkan sikap dan perasaan minder
ini tahap demi tahap.

Sikap dan rasa minder timbul pada hal dan bidang
tertentu yg kita merasa tidak mampu atau merasa lemah
dari ukuran standar umum atau ideal. Seorang pemuda yg
pendek akan merasa minder untuk mengajukan “proposal”
pada gadis idamannya yg ternyata lebih tinggi. Lelaki
yg berwajah jelek merasa minder pada wanita yg
berwajah sangat cantik yg ditaksirnya, dst.

Itu minder yg bersifat fisik. Sedang yg bersifat
non-fisik lebih berkaitan dg sikap mental dan pola
pikir kita dalam menilai diri sendiri, dalam menilai
kemampuan diri. Pada sosok pribadi yg memiliki sifat
minder non-fisik yg ekstrim, biasanya dia akan merasa
tidak memiliki kemampuan sama sekali, merasa orang
lain jauh lebih mampu darinya, dll. Sehingga tipe
semacam ini tidak akan bisa bersikap independen dan
memiliki ketergantungan yang besar pada orang lain di
sekitarnya. Ketergantungan pada orang lain itu akan
semakin mengecil bersamaan dg semakin kecilnya
keminderan kita pada kemampuan kita sendiri.

Minder adalah tipikal orang yg bermental lemah. Mental
yg lemah akan merasa selalu tidak aman. Selalu gelisah
dan kuatir. Karena kerja otak sudah dipenuhi dg rasa
kuatir, takut dan gelisah tanpa sebab atau disebabkan
oleh hal-hal kecil, maka kerja otakpun menjadi lemah
dan tidak dapat berfungsi untuk memikirkan hal-hal
besar yg bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, minder harus sebisa mungkin dihindari
dan dicari jalan keluarnya dalam rangka mengubah
pribadi kita menuju kepribadian yg self-esteem (baca:
self estiim). Suatu tipe kepribadian yg dimiliki
orang-orang besar, tokoh-tokoh besar dunia, para
pemikir internasional.

Self Esteem

Dapatkah seorang yg berkepribadian minder (low self-
esteem) yg parah dapat menjadi profil yg penuh self
esteem? Tentu bisa. Dg bekal kemauan kuat untuk
berubah, banyak bergaul dg berbagai kalangan, banyak
membaca profil tokoh-tokoh besar, dan membaca berbagai
buku-buku yg memberi solusi mengatasi keminderan, dll.
Salah satu tip menuju pribadi yg self esteem adalah
sbb:

1. Hadapi rasa takut, jangan dihindari, toh ia tidak
akan berakibat seburuk yg anda kira. Melawan rasa
takut akan menambah percaya diri anda.

2. Lupakan kegagalan masa lalu - belajarlah dari
kesalahan itu tetapi janganlah mengira sesuatu itu
salah sebelum ia akan terjadi lagi. Hindari membuat
kesalahan yg sama tetapi jgn membatasi diri anda dg
mengira bahwa anda gagal sebelumnya sehingga tidak
akan bisa berhasil kali ini. Coba lagi, maka anda akan
menjadi lebih bijak dan lebih kuat. Jangan
terperangkap pada masa lalu.

3. Ketahui apa yg anda mau dan usahakan
mendapatkannya. Anda berhak mendapatkan mimpi anda
menjadi kenyataan.

4. Hargai diri sendiri bila anda telah berhasil dalam
berbuat sesuatu. Bila tidak mengapa orang lain mesti
menghargai anda? Bukankah akan lebih mudah apabila
anda membantu dan menghargai diri sendiri?

5. Berbicaralah pada orang lain - Kita sering membuat
asumsi tentang situasi atau seseorang yg tidak benar.
Sikap dan pola pikir negatif kita dapat berdampak
negatif pula pada diri sendiri. Karena itu bila anda
merasa ragu maka bertanyalah dan jangan berasumsi
bahwa anda tau mengapa dan bagaimananya.

6. Bila anda gagal maka pola pikir terpenting adalah
jangan merasa kalah. Terima kegagalan itu, pelajari,
dan cobalah hal dan cara lain. Anda tidak akan
dikalahkan oleh satu kegagalan bukan? Apa yg
dibutuhkan adalah pendekatan yg berbeda dalam mencapainya

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri



Kalau banyak dari kita membeli barang-barang mahal nan mewah, sebut saja tas mahal, mobil mahal, sepatu mahal, bahkan punya rumah mahal di daerah kelas atas, maka dari sejuta alasan yang akan diberikan, jika Anda menanyakan mengapa mereka membelinya, pasti saya yakin ada saja yang mengatakan bahwa semua itu akan menambah kepercayaan diri.

Saya adalah salah satu korban pemikiran semacam itu. Tanpa mengurangi rasa hormat dan syukur --karena saya sebetulnya sangat menghormati dan bersyukur-- kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi dan makhluk di dalamnya, saya terlahir dengan fisik sederhana dan biasa-biasa saja. Kecil, kurus, dan... hidup, itu kata teman saya.

Ganteng? Itu tak herlaku untuk saya. Waduh... dibandingkan dengan pria-pria lainnya, saya tidak masuk hitungan. Kalau dimisalkan sebuah lomba, mau masuk semifinal saja mungkin saya harus perlu katebelece. Bahkan, kalaupun ada 100 atau bahkan 500 pria terganteng, saya pun juga tak akan masuk ke dalamnya. Nomor 499 saja pun masih jauh rasanya.

Karena saya jauh dari sosok seperti Marcellino Lefrand atau Ari Wibowo, bahkan Tora Sudiro, maka dalam perjalanan hidup ini saya pernah mempunyai periode tak percaya diri. Dulu saya tak pernah memikirkan ini bakal terjadi. Dan waktu itu terjadi dan saya menyadarinya, hati ini sempat tidak menerima. Kok pendeklah, kok jeleklah, kok ini, kok itu, dan seterusnya, dan seterusnya.

Kalau fisik saya tak seberapa, keadaan finansial dan karier saya boleh dikatakan lumayan. Dengan keadaan itu, saya mulai mengenal enaknya bisa beli barang-barang mahal, mulai dari tas, kemudian sepatu, kemudian baju. Jadwal perjalanan saya melintasi benua juga menambah kepercayaan diri saya. Bayangkan saja, pria yang tadinya biasa-biasa saja, fisik yang sama sekali tidak menarik, tiba-tiba bisa terbang ke sana kemari, beli jas Armani, dan sepatu John Lobb.

Seperti narkoba

Semua itu membuat saya kemudian merasa barang-barang mahal ini adalah sarana agar saya bisa terus merasakan hadirnya percaya diri. Harus diakui keadaan itu sangat nikmat dilakoni. Saat itu saya herterima kasih di dunia ini ada barang bermerek. Barang yang ternyata membantu saya menepis, paling tidak, kesedihan saya sebagai manusia yang fisiknya dilahirkan biasa-biasa saja, bahkan tak ada geregetnya, untuk dapat sejenak merasa senang bisa membuat orang menoleh kepada saya yang tidak saya dapatkan dari keadaan lahir.

Akhirnya saya sering melarikan diri bersembunyi, dan memeluk barang-barang mahal itu sebagai senjata untuk memesona orang lain, untuk menerima hormat orang lain dan untuk dapat diakui.

Semua itu seperti narkoba. Saya seperti tak lagi bisa memercayai kemampuan saya sebagai manusia, tetapi malah menggantungkannya pada harang-barang itu. Saya tidak malah mencoba memesona orang dengan kepribadian saya, tetapi justru dengan menyodorkan barang-barang itu ke hadapan mereka. Saya menjadi senang dibicarakan orang karena barang-barang itu ketimbang saya yang punya otak sedikit encer.

Dengan waktu yang bergulir dan kematangan jiwa, kini saya berpikir bagaimana mungkin saya bisa percaya diri dengan bantuan benda-benda mati itu? Bagaimana mungkin saya mencari kepercayaan diri di balik logo-logo barang mahal itu? Bagaimana mungkin kepercayaan diri saya cuma seharga barang mahal itu?

Itu bukan kepercayaan diri yang saya dapatkan, itu cuma ego yang terpuaskan yang membuat saya malah cenderung menjadi sombong. Dan saat saya merasa punya kepercayaan diri dengan benda mati mahal itu, saat itu justru saya sedang benar-benar dalam keadaan tidak percaya diri. Itu sebuah rasa percaya diri yang semu.

Saya tak akan berhenti membeli barang-barang mahal karena sejujurnya saya tak mampu berhenti terpukau. Tetapi, kini saya tahu, saya membeli hanya untuk kesenangan ego semata, bukan membeli karena saya mencari tempat perlindungan. Sepengetahuan saya juga, butik bernama Prada, Dior, dan nama-nama lainnya hanya menjual tas, baju, dan sepatu. Di etalase mereka pun tak pernah tertulis: Di sini menjual kepercayaan diri buatan Perancis.

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri

1. Sadarilah sejak awal bahwa kata percaya diri itu berarti Anda yang percaya kepada diri Anda. Percaya diri tak berarti percaya pada sebuah benda, sebuah logo, atau sebuah merek, tetapi Anda titik. Jadi, kalau percaya diri yang mau ditingkatkan, yang harus naik kelas itu Anda, yang ditingkatkan itu Anda, bukan benda-benda mati, mahal nan mewah itu. Itu namanya bukan percaya diri, tetapi percaya benda mati.

2. Mau menambah percaya diri tak bisa hanya bermodalkan keadaan lahiriah semata. Apalagi kalau lahiriahnya seperti saya. Kepala Anda juga mesti diisi dengan berbagai macam pengetahuan dan informasi. Kalaupun Anda bisa nyerocos dalam tujuh bahasa—di luar bahasa daerah—tetapi apa yang Anda bicarakan hanya berkisar berlian dan membedah isi majalah People, sebaiknya Anda tak usah bangga dahulu.

3. Bergaul. Bersosialisasilah seluas-luasnya, bukan sebanyak-banyaknya. Luas itu artinya Anda bergaul di berbagai macam kalangan, tanpa punya prasangka dan batasan apa pun. Semua kalangan memiliki keunikannya sendiri. Anda akan menjadi manusia yang lebih terbuka dengan mencoba menyelami aneka rupa kalangan ini. Tak perlu banyak-banyak yang Anda kenal, nanti malah jadi arisan.

4. Jangan biasakan bersembunyi di balik orang lain untuk menjadi percaya diri. Kalau Anda memang hanya kenal adiknya Titi DJ, bilang saja, ”Oh gue kenal tuh sama Samuel.” Tak perlu mengatakan, ”Oh gue kenal sama adiknya Titi DJ.” Yang Anda kenal Samuel, adiknya Titi DJ. Anda tak kenal Titi DJ, bukan? Jadi jangan membuat orang berasumsi Anda kenal dengan Titi DJ seolah-olah pergaulan Anda begitu hebatnya.

Atau suatu hari teman Anda mengajak pergi dan kebetulan dia mengenal Dian Sastro dan mengajaknya pergi bersama. Ketika ditanya apa yang Anda lakukan kemarin, Anda bilang saja pergi ke Ancol. Tak perlu mengatakan, ”Kemarin gue sama Dian Sastro ke Ancol.” Yang kenal Dian dan mengajaknya pergi itu teman Anda dan bukan Anda. Oke?

5. Biasakan menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati, dan tak perlu petantang-petenteng. Percaya diri itu bukan artinya Anda membeberkan kehebatan pribadi Anda. Ingat akan pepatah yang mengatakan, padi yang makin berisi itu makin merunduk.*


Apakah Anda merasa diri Anda selalu gagal, tidak berharga atau kurang sempurna ?

100% GRATIS

Cara spiritual dari Master Narendra untuk membangun kepercayaan diri yang luar biasa..!

Bukan hanya itu, dengan olah spiritual yang dikemas secara profesional dan modern ini, Anda bisa memperoleh :

- Pengobatan Segala Penyakit

- Badan Lebih Sehat & Kuat

- Perlindungan Dari Kejahatan

- Selamat Dari Bencana

- Kepekaan Rasa

- Ketenangan Batin

- Bersihkan energi negatif untuk kesuksesan karir, cinta dan masih banyak lainnya...

Master Narendra akan mengajarkan sebuah ilmu spiritual yang bernama Asmak Malaikat. Sangat mudah dipraktekkan.

Oya, ajaran spiritual ini adalah warisan dari Sunan Muria (Raden Umar Said), salah satu anggota Wali Songo.

Terbuka untuk semua orang, semua agama. Syarat usia di atas 17 tahun, percaya adanya Tuhan dan bertujuan baik.

Anda ingin?

Click saja di sini >>>

Rabu, 18 November 2009

Mulai Dengan Sukses-Sukses Kecil (2


Suatu pencapaian lain yang tidak sulit untuk dijangkau, namun tidak kalah penting artinya di dalam hidup ini adalah "contentment management". Kemampuan mengatur rasa puas, rasa cukup dengan apapun keadaan kita. Lawannya adalah "tidak pernah puas", "selalu merasa kurang", dan "tidak bahagia" dengan apapun yang dimiliki dan dialami saat ini.
Ini suatu pencapaian yang besar karena banyak orang yang hidupnya kelihatan baik dari luar namun batinnya sengsara. Pikirannya dan hidupnya menderita karena merasa sebagai orang yang serba kurang dibandingkan dengan orang lain di sekelilingnya.



Mengapa Selalu Merasa Kurang
Kenapa orang merasa selalu kurang? Begini konsepnya,., ....bila kita mengira bahwa kepuasan diukur dari sesuatu yang di luar: materi, barang yang kita punya, HP baru, mobil baru, dll ... atau kepuasan mata, pergi berbelanja, jalan jalan ke luar negeri,... atau kepuasan jasmani, seperti makan makanan yang enak, hubungan fisik dsb maka kita salah mencari kepuasan.


Kepuasan itu berasal dari dalam. Nikmat dan bahagia itu masalah hati. Dan kita perlu belajar untuk bisa merasakan itu.

Kepuasan dirasakan ketika kita berinteraksi dengan Tuhan dan orang yang kita kasihi. Buktinya,.... ketika kita pertama kali bertemu dengan Tuhan Yesus, menerima Tuhan sebagai Tuhan dan Sahabat, kita merasakan damai dan kebahagian dan kepuasan yang tidak bisa dijelaskan. Perasaan ecstasy yang sulit dibandingkan dengan apapun juga.

Demikian pula ketika seseorang sedang jatuh cinta, dia merasakan suatu perasaan yang sulit dibandingkan sekalipun makan siangnya hanya nasi dan tempe di rumah kos-kos-an yang sederhana.

Bertemu dengan keluarga kita dan teman-teman dekat juga memberikan rasa indah yang luar biasa sekalipun pertemuan itu diadakan di restoran yang sederhana.

Tidak Sulit Menemukan Kepuasan Disekeliling Kita
Sebetulnya setiap kita pasti pernah merasakan kebahagian dan kepuasan yang luar biasa yang diuraikan diatas.
Yang kita butuhkan adalah belajar untuk mengalami lagi suasana-suasan tersebut lebih lagi di hidup kita selanjutnya.

Bila kita mengerti hal ini maka anda dan saya menjadi orang-orang yang berbahagia sekalipun mungkin secara materi tidak naik mobil jaguar dan setiap minggu berlibur ke Paris dan Disneyland.....

Sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil4:11b-12a, 13)



Orang yang mengerti cara untuk berbahagia seperti Paulus bukanlah orang-orang gila. Bukan juga orang-orang yang pandai menipu diri sendiri. Juga bukanlah orang-orang yang apatis, "nrimo" dan tidak ada lagi inisiatif untuk maju. No. No. dan No.

Orang yang pintar mengatur hatinya untuk tetap berbahagia adalah orang-orang yang aktif, bersemangat, punya gairah untuk maju dan menikmasti hidupnya..... O ya....

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, (Fil4:4,6)


Bagaimana kalau kita terlalu bergantung dengan hal-hal materi dan situasi di luar diri kita? Bagaimana kalau kepuasan kita terlalu diatur oleh keadaan disekeliling kita?

Well, caranya hanya satu. Yaitu kita mulai belajar menikmati kepuasan-kepuasan yang datang dari dalam. Temukan kembali perasaan-perasaan itu dan hidup anda akan berubah sama sekali.

Dan bila itu terjadi, anda sudah mendapatkan suatu pencapai luart biasa dalam hidup anda.

KIAT SUKSES


Tidak mempunyai tujuan utama dalam hidup sama seperti layang-layang yang talinya putus dan terbang mengikuti arah angin, atau berlayar tanpa mengetahui arah atau tanpa tahu harus kemana. Kita mungkin akhirnya akan sampai ke suatu tempat yang kita sukai. Atau cuma membiarkan diri terbawa arus tanpa tujuan, hanya bisa mengharap sampai ke tempat yang kita inginkan,tanpa pernah sampai ke sana. Jika kita mempunyai tujuan,di saat kita tumbuh, tujuan kita juga ikut tumbuh. Jika kita berhasil mencapai puncak sebuah gunung,secara alamiah kita akan melihat ke sekeliling mencari gunung yang lebih tinggi untuk didaki. Dalam hidup ini pilihan kita adalah,bergerak maju,berhenti,atau bergerak mundur. Jika kita merencanakan jalan kita secara cermat dan penuh perhitungan,bisa dipastikan kita akan berada dijalan yang tepat untuk sampai ke tempat yang tepat.
Pertahankan Pikiran Positif dan Produktif dengan Tidak Mengeluh tentang Apapun: Pekerjaan,Perusahaan atau yag Lainnya
Pepatah Cina mengatakan, sampai kapanpun,lumpur tak akan bisa digunakan untuk membangun tembok. Hal serupa juga berlaku dalam hubungan manusia. Kita tak akan mungkin memberikan pengaruh positif yang bertahan lama kepada orang-orang yang berpikir negatif. Kita tak akan bisa mempertahankan sikap positif,produktif,jika banyak melewatlan waktu kita bersama orang-orang negatif. Orang-orang yang menghancurkan hidup mereka sendiri dan biasanya melemparkan kesusahan akibat perbuatannya sendiri kepada orang lain, bukan orang yang bisa membantu Anda untuk meraih sukses dalam hidup ini. Pilih teman-teman dan rekan secara cermat. Kendalikan dan tahan diri Anda untuk jangan mengeluh tentang pekerjaan,perusahaan,atau tentang siapaun. Lewatkan waktu Anda bersama orang-orang ambisius yang positif,yang mempunyai rencana dalam hidup mereka. Anda akan merasakan optimisme mereka akan menulari Anda.
Kenali Kebiasaan-kebiasaan Buruk dan Ganti dengan yang Positif
Kebiasaan-kebiasaan terbentuk secara perlahan. Seringkali kita tidak menyadarinya sampai kebiasaan-kebiasaan itu menjadi begitu kuat menyatu dengan diri kita dan sulit dihilangkan. Seperti rumput liar di kebun yang tumbuh tanpa ditanam dan segera akan menguasai seluruh ruang kebun jika tidak dikendalikan. Jarang suatu pola perilaku bisa dihilangkan tanpa menggantinya dengan yang lain. Pepatah mengatakan alam tidak menyukai kehampaan dan akan mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan. Cara terbaik untuk menyiangi rumput liar atau kelemahan-kelemahan watak kita adalah kenali sifat-sifat yang tidak Anda sukai dan ganti dengan lawannya yang positif. Jika Anda cenderung kehilangan kesabaran, misalnya cari pengganti untuk kemarahan Anda. Netralkan dengan ungkapan-ungkapan atau penegasan positif,misalnya dengan mengatakan,"Tak seorangpun yang bisa membuat saya marah selain saya mengizinkan mereka membuat saya marah. Saya tak akan membiarkan siapa pun untuk mengatur emosi-emosi saya"

KIAT SUKSES


Tidak mempunyai tujuan utama dalam hidup sama seperti layang-layang yang talinya putus dan terbang mengikuti arah angin, atau berlayar tanpa mengetahui arah atau tanpa tahu harus kemana. Kita mungkin akhirnya akan sampai ke suatu tempat yang kita sukai. Atau cuma membiarkan diri terbawa arus tanpa tujuan, hanya bisa mengharap sampai ke tempat yang kita inginkan,tanpa pernah sampai ke sana. Jika kita mempunyai tujuan,di saat kita tumbuh, tujuan kita juga ikut tumbuh. Jika kita berhasil mencapai puncak sebuah gunung,secara alamiah kita akan melihat ke sekeliling mencari gunung yang lebih tinggi untuk didaki. Dalam hidup ini pilihan kita adalah,bergerak maju,berhenti,atau bergerak mundur. Jika kita merencanakan jalan kita secara cermat dan penuh perhitungan,bisa dipastikan kita akan berada dijalan yang tepat untuk sampai ke tempat yang tepat.
Pertahankan Pikiran Positif dan Produktif dengan Tidak Mengeluh tentang Apapun: Pekerjaan,Perusahaan atau yag Lainnya
Pepatah Cina mengatakan, sampai kapanpun,lumpur tak akan bisa digunakan untuk membangun tembok. Hal serupa juga berlaku dalam hubungan manusia. Kita tak akan mungkin memberikan pengaruh positif yang bertahan lama kepada orang-orang yang berpikir negatif. Kita tak akan bisa mempertahankan sikap positif,produktif,jika banyak melewatlan waktu kita bersama orang-orang negatif. Orang-orang yang menghancurkan hidup mereka sendiri dan biasanya melemparkan kesusahan akibat perbuatannya sendiri kepada orang lain, bukan orang yang bisa membantu Anda untuk meraih sukses dalam hidup ini. Pilih teman-teman dan rekan secara cermat. Kendalikan dan tahan diri Anda untuk jangan mengeluh tentang pekerjaan,perusahaan,atau tentang siapaun. Lewatkan waktu Anda bersama orang-orang ambisius yang positif,yang mempunyai rencana dalam hidup mereka. Anda akan merasakan optimisme mereka akan menulari Anda.
Kenali Kebiasaan-kebiasaan Buruk dan Ganti dengan yang Positif
Kebiasaan-kebiasaan terbentuk secara perlahan. Seringkali kita tidak menyadarinya sampai kebiasaan-kebiasaan itu menjadi begitu kuat menyatu dengan diri kita dan sulit dihilangkan. Seperti rumput liar di kebun yang tumbuh tanpa ditanam dan segera akan menguasai seluruh ruang kebun jika tidak dikendalikan. Jarang suatu pola perilaku bisa dihilangkan tanpa menggantinya dengan yang lain. Pepatah mengatakan alam tidak menyukai kehampaan dan akan mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan. Cara terbaik untuk menyiangi rumput liar atau kelemahan-kelemahan watak kita adalah kenali sifat-sifat yang tidak Anda sukai dan ganti dengan lawannya yang positif. Jika Anda cenderung kehilangan kesabaran, misalnya cari pengganti untuk kemarahan Anda. Netralkan dengan ungkapan-ungkapan atau penegasan positif,misalnya dengan mengatakan,"Tak seorangpun yang bisa membuat saya marah selain saya mengizinkan mereka membuat saya marah. Saya tak akan membiarkan siapa pun untuk mengatur emosi-emosi saya"

Sabtu, 14 November 2009

Pentingnya Rasa Percaya Diri

Ada satu kisah yang menceritakan tentang seorang gadis buta. Suatu hari ia bertemu seorang pesulap yang kemudian mengajaknya bermain sulap. Ajaib sekali bahwa sang gadis bisa menebak seluruh kartu yang diberikan sang pesulap. Kok bisa?

Ternyata rahasianya ada pada kecerdikan sang pesulap. Dengan menggunakan beberapa tipuan, ia berhasil mengeluarkan potensi sang gadis untuk bermain sulap bersamanya. Tanpa ragu sang pesulap mengajak sang gadis bermain di hadapan keluarganya, di hadapan orang banyak. Kepercayaan diri sang pesulap yang begitu tinggi menular pada sang gadis buta. Sejak saat itu sang gadis merasa telah menjadi seorang bintang di rumahnya. Ini terjadi hanya karena ada orang yang memberinya kesempatan untuk bersinar sejenak dan merasa istimewa di depan keluarganya. Ia yang selama ini merasa menjadi beban dalam keluarganya kini merasa sejajar dengan mereka karena peristiwa itu.

Cerita tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya rasa percaya diri (PD). Tapi, sebenarnya kita perlu tahu dulu kenapa ada orang, ada teman kita yang sepertinya sangat tidak percaya kepada dirinya sendiri? Coba analisis juga, kira-kira hal apa sih yang membuat kita jadi enggak minder? Apa sih yang menghambat diri untuk maju dan mengeluarkan seluruh potensi diri kita? Kenapa harus ada rasa ragu tiap kali ada keinginan untuk melakukan sesuatu?

Pengaruh lingkungan

Ternyata sikap tidak percaya diri ini muncul akibat kebiasaan-kebiasaan kita mengembangkan sikap dan pendapat negatif tentang diri kita. Mungkin juga sikap tidak percaya diri ini muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan kita. Pengaruh yang seperti apa? Antara lain sikap lingkungan yang membuat kita takut untuk mencoba. Takut untuk berbuat salah. Semua harus seperti yang sudah ditentukan.

Karena ada rasa takut dimarahi ini, kita jadi malas untuk melakukan hal-hal yang berbeda dari orang kebanyakan. Mau tunjuk tangan waktu guru melemparkan pertanyaan di dalam kelas... takut! Kadang malah mau jalan di hadapan orang banyak saja, malu setengah mati! Apalagi mau mengajak orang kenalan, mau say no to others, mau ikutan kursus, bergaul... takut! Wah... kalau serba takut, serba ragu, serba malas begini, apa jadinya kita nanti?

Sebelum terlalu jauh, tentu kita tahu berapa kali Thomas Alva Edison melakukan kesalahan sebelum akhirnya berhasil menemukan formula hebat untuk membuat lampu pijar. Dia kan tidak langsung berhasil ketika pertama kali mencoba, ya enggak?

So, what’s the point? Mungkin perlu ratusan kali gagal sebelum mencapai satu keberhasilan. Kesalahan bukan akhir hidup kita. Kesalahan sebenarnya hanya merupakan langkah menuju keberhasilan. Setiap kesalahan membawa kita semakin dekat dengan keberhasilan. Kalau kita meyakini hal ini, pastinya percaya diri kita juga enggak gampang terpengaruh oleh pandangan atau sikap negatif dari lingkungan kita.

Sebenarnya ada banyak cara untuk bisa meningkatkan kepercayaan diri kita. Apa saja? Yang paling penting adalah banyak berhubungan sama orang-orang yang kita nilai punya percaya diri yang oke banget. Percaya diri ini bisa menular, lho! Kok bisa begitu? Ya, ternyata banyak-banyak bergaul dengan orang-orang yang pede bisa kita jadikan contoh buat kehidupan kita sehari-hari. Coba saja, kalau sehari-hari kita gaul sama mereka yang percaya dirinya tinggi, kita jadi tahu bagaimana ia bicara, bagaimana ia mengambil keputusan, dan perilaku-perilaku lain yang membuat ia tampak begitu meyakinkan. Kalau kita enggak gaul sama mereka, bagaimana kita tahu aturannya? Bagaimana kita bisa dapat contoh untuk bersikap? Jadi kerasa banget kan kalau sebenarnya kita perlu banget bergaul dengan orang-orang yang PD kalau kita merasa perlu meningkatkan rasa percaya diri kita.

Sayangnya, banyak banget di antara kita yang enggak bisa bangkit, atau merasa sudah cukup puas dengan dirinya saat ini. Padahal, rasanya dia punya potensi yang jauh lebih besar andai saja ia berani berubah. Alasannya enggak beda jauh sama yang sebelumnya: ada faktor lingkungan yang berperan cukup besar di sana. Coba deh kita perhatikan, biasanya sikap ini muncul karena ia berada dalam satu lingkungan yang sepertinya enggak merasa PD.

Meski begitu, cara yang paling utama untuk bisa meningkatkan kepercayaan diri kita adalah kemauan untuk mengubah diri kita yang muncul tanpa ada paksaan. Fight to our live! Hanya kita yang bisa mengubah diri kita. Kalau kita mau meningkatkan percaya diri, coba bangkit dan keluarkan semua potensi diri kita. Yang penting, mau! Berikutnya cari lingkungan yang kondusif. Sama persis seperti cerita di atas bahwa yang kemudian bisa membantu kita meningkatkan rasa percaya diri adalah bantuan orang lain. Coba bayangkan, seandainya sang gadis enggak ketemu tukang sulap, mungkin dia akan selamanya merasa bahwa dirinya adalah beban buat keluarganya. Padahal, keluarganya kan enggak merasa begitu. Karena ada bantuan orang lain, ia jadi tahu bahwa ia juga punya kemampuan berharga buat keluarganya. Jadi, kalau kita memang ingin mendapatkan sesuatu, kenapa harus ditunda? Mulai aja dari sekarang.